Masjid
kubah emas di Meruyung, Limo, Depok ini selain menjadi pusat
peribadatan bagi masyarakat di Depok dan sekitarnya kini juga semakin
populer sebagai tujuan wisata. Para pengunjung berduyun-duyun datang
dari berbagai daerah di Indonesia untuk menikmati kebesaran dan
kemegahannya, apalagi pada akhir pekan dan musim liburan. Tidak salah
memang, karena masjid agung berarsitektur campuran Timur Tengah dan
India ini adalah salah satu masjid termegah di Asia Tenggara dengan
keindahan ornamen dan kelengkapan fasilitas yang mengundang decak kagum
semua orang yang mengunjunginya.
Sejarah Masjid Kubah Emas
Pembangunan masjid kubah emas yang resminya dinamakan Masjid Dian Al-Mahri ini membutuhkan tujuh tahun penuh, dimulai Desember 1999 dan baru diresmikan penggunaannya Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha kedua tahun itu. Hampir seluruh biaya pembangunannya ditanggung sepenuhnya oleh Hj. Dian Juriah M Al-Rasyid, seorang pengusaha dari Banten. Perencanaan pembangunan masjidnya sendiri sudah dilakukan sejak 1996 dengan pembebasan sejumlah lahan yang kini mencapai 70 hektar itu, sedangkan rancangan arsitekturnya dirampun tahun 1998 oleh tim yang dipimpin oleh Uke G. Setiawan.
Arsitektur
Eksterior
Secara umum, eksterior masjid mencerminkan arsitektur Timur Tengah yang kental dengan pembagian ruang berupa ruangan dalam, halaman dalam (plaza), kubah dan menara-menara yang menjulang. Banyak orang menilai arsitektur masjid ini sebagai campuran arsitektur masjid Nabawi dan Taj Mahal. Masjid kubah emas memiliki empat kubah “kecil “ dan satu kubah besar di tengahnya. Jumlahnya yang lima melambangkan Rukun Islam. Sedangkan keenam menara (minaret) yang mengitari masjid dalam segi enam melambangkan Rukun Iman. Keseluruhan kubahnya berbentuk seperti bawang, menyiratkan nuansa India dan Persia, dan dilapisi emas 18 karat setebal 2 sampai 3 milimeter. Kubah utama berdiameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah “kecil”-nya berdiameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Keenam minaret masjid berbentuk segi delapan dengan tinggi masing-masing 40 m, berlapiskan ornamen batu granit abu-abu di bawahnya dan mozaik emas di atasnya.
Interior
Interior dinding dan lantai masjid didominasi warna-warna emas dan monokromatik seperti hitam, krem dan salem sehingga menciptakan suasana tenang, hangat dan agung. Di langit-langit kubah terdapat lukisan (mural) langit dan awan yang warnanya berubah-ubah sesuai kondisi cuaca di luar masjid. Pada dasar kubah terdapat kuf lampu yang diberi aksen warna emas, seolah-olah batas cakrawala. Di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing diisi kaligrafi tiga nama Allah SWT sehingga seluruhnya berjumlah 99 (Asmaul Husna). Di bawah kubah utama terdapat lampu kristal gantung yang sangat indah seberat 2,7 ton yang diimpor langsung dari Italia. Kaligrafi bergaya kuffi tersebar di sekeliling dinding ruang salat dan terbuat dari batu marmer putih berlis hitam. Material yang digunakan adalah marmer dari Turki. Selasar berornamen krawangan gaya India membatasi tiga sisi halaman dalam dengan ruang utama, dengan pilar-pilar arcade berbalut granit Brazilia. Satu sisi halaman dalam lainnya tidak memiliki selasar sehingga langsung berhubungan dengan ruang shalat.
Kapasitas
Ruang utama masjid kubah emas yang berukuran 40m x 60m dapat menampung sekitar 5.000 jamaah. Halaman dalam (plaza) yang berukuran 45m x 57m dapat menampung sekitar 10.000 jamaah dan dapat digunakan untuk perluasan pada saat salat Jum’at dan hari raya. Dengan lahan parkir seluas 7.000 meter persegi, masjid kubah emas dapat menampung kendaraan ratusan bus dan ribuan kendaraan pribadi.
Wisata Rohani & Tempat Pertemuan
Masjid kubah emas kini menjadi salah satu kebanggaan warga Depok sebagai sarana wisata spiritual yang menyejukkan hati semua lapisan masyarakat yang datang mengunjunginya, disamping sebagai pusat peribadatan dan syiar agama (islamic center). Di halaman luar sekitar masjid terdapat taman yang luas, indah dan sangat terawat. Di seberang taman, ada gedung serbaguna yang menjadi tempat istirahat para pengunjung dan disewakan kepada umum untuk berbagai acara seperti pesta perkawinan, seminar dan pameran. Beberapa tokoh dan artis terkenal pernah memanfaatkan gedung tersebut untuk perayaan perkawinan mereka. Untuk makan dan minum, terdapat kafetaria di depan gedung pertemuan. Pengunjung juga dapat membeli berbagai cendera mata khas masjid kubah emas di toko suvenir di samping kafetaria.
Lokasi
Masjid kubah emas berada di Jalan Raya Meruyung yang menghubungkan Parung dengan Cinere. Sampai saat ini lokasinya belum terjangkau kendaraan umum. Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menaiki angkot nomor 03 dari terminal Depok dan turun di pertigaan Parung Bingung, lalu disambung dengan ojek menuju lokasi (kurang lebih 2 km dari pertigaan). Bila Anda mendatanginya dari arah Jakarta, lokasi masjid sekitar 1-2 jam berkendara dari kawasan Pondok Indah.
Sejarah Masjid Kubah Emas
Pembangunan masjid kubah emas yang resminya dinamakan Masjid Dian Al-Mahri ini membutuhkan tujuh tahun penuh, dimulai Desember 1999 dan baru diresmikan penggunaannya Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha kedua tahun itu. Hampir seluruh biaya pembangunannya ditanggung sepenuhnya oleh Hj. Dian Juriah M Al-Rasyid, seorang pengusaha dari Banten. Perencanaan pembangunan masjidnya sendiri sudah dilakukan sejak 1996 dengan pembebasan sejumlah lahan yang kini mencapai 70 hektar itu, sedangkan rancangan arsitekturnya dirampun tahun 1998 oleh tim yang dipimpin oleh Uke G. Setiawan.
Arsitektur
Eksterior
Secara umum, eksterior masjid mencerminkan arsitektur Timur Tengah yang kental dengan pembagian ruang berupa ruangan dalam, halaman dalam (plaza), kubah dan menara-menara yang menjulang. Banyak orang menilai arsitektur masjid ini sebagai campuran arsitektur masjid Nabawi dan Taj Mahal. Masjid kubah emas memiliki empat kubah “kecil “ dan satu kubah besar di tengahnya. Jumlahnya yang lima melambangkan Rukun Islam. Sedangkan keenam menara (minaret) yang mengitari masjid dalam segi enam melambangkan Rukun Iman. Keseluruhan kubahnya berbentuk seperti bawang, menyiratkan nuansa India dan Persia, dan dilapisi emas 18 karat setebal 2 sampai 3 milimeter. Kubah utama berdiameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah “kecil”-nya berdiameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Keenam minaret masjid berbentuk segi delapan dengan tinggi masing-masing 40 m, berlapiskan ornamen batu granit abu-abu di bawahnya dan mozaik emas di atasnya.
Interior
Interior dinding dan lantai masjid didominasi warna-warna emas dan monokromatik seperti hitam, krem dan salem sehingga menciptakan suasana tenang, hangat dan agung. Di langit-langit kubah terdapat lukisan (mural) langit dan awan yang warnanya berubah-ubah sesuai kondisi cuaca di luar masjid. Pada dasar kubah terdapat kuf lampu yang diberi aksen warna emas, seolah-olah batas cakrawala. Di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing diisi kaligrafi tiga nama Allah SWT sehingga seluruhnya berjumlah 99 (Asmaul Husna). Di bawah kubah utama terdapat lampu kristal gantung yang sangat indah seberat 2,7 ton yang diimpor langsung dari Italia. Kaligrafi bergaya kuffi tersebar di sekeliling dinding ruang salat dan terbuat dari batu marmer putih berlis hitam. Material yang digunakan adalah marmer dari Turki. Selasar berornamen krawangan gaya India membatasi tiga sisi halaman dalam dengan ruang utama, dengan pilar-pilar arcade berbalut granit Brazilia. Satu sisi halaman dalam lainnya tidak memiliki selasar sehingga langsung berhubungan dengan ruang shalat.
Kapasitas
Ruang utama masjid kubah emas yang berukuran 40m x 60m dapat menampung sekitar 5.000 jamaah. Halaman dalam (plaza) yang berukuran 45m x 57m dapat menampung sekitar 10.000 jamaah dan dapat digunakan untuk perluasan pada saat salat Jum’at dan hari raya. Dengan lahan parkir seluas 7.000 meter persegi, masjid kubah emas dapat menampung kendaraan ratusan bus dan ribuan kendaraan pribadi.
Wisata Rohani & Tempat Pertemuan
Masjid kubah emas kini menjadi salah satu kebanggaan warga Depok sebagai sarana wisata spiritual yang menyejukkan hati semua lapisan masyarakat yang datang mengunjunginya, disamping sebagai pusat peribadatan dan syiar agama (islamic center). Di halaman luar sekitar masjid terdapat taman yang luas, indah dan sangat terawat. Di seberang taman, ada gedung serbaguna yang menjadi tempat istirahat para pengunjung dan disewakan kepada umum untuk berbagai acara seperti pesta perkawinan, seminar dan pameran. Beberapa tokoh dan artis terkenal pernah memanfaatkan gedung tersebut untuk perayaan perkawinan mereka. Untuk makan dan minum, terdapat kafetaria di depan gedung pertemuan. Pengunjung juga dapat membeli berbagai cendera mata khas masjid kubah emas di toko suvenir di samping kafetaria.
Lokasi
Masjid kubah emas berada di Jalan Raya Meruyung yang menghubungkan Parung dengan Cinere. Sampai saat ini lokasinya belum terjangkau kendaraan umum. Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menaiki angkot nomor 03 dari terminal Depok dan turun di pertigaan Parung Bingung, lalu disambung dengan ojek menuju lokasi (kurang lebih 2 km dari pertigaan). Bila Anda mendatanginya dari arah Jakarta, lokasi masjid sekitar 1-2 jam berkendara dari kawasan Pondok Indah.
0 komentar:
Posting Komentar